Budidaya Ikan Lele

Budidaya Ikan Lele – Akan menjadi Judul artikel yang akan kita bahas pada kali ini.

Pengertian Budidaya ikan lele menurut wikipedia adalah suatu kegiatan dimana orang memelihara ikan lele (termasuk memijah, mendeder, membesarkan,red) untuk kemudian dijual.

kolam lele tebar penuh

Akhir-akhir  ini, sedang booming budikdamber. Budikdamber sendiri merupakan singkatan dari budi daya ikan lele dan kangkung dalam ember.

Namun pada kesempatan kali ini kita akan membahas tidak hanya budidaya yang menggunakan ember.

Melainkan kita akan coba bahas budidaya lele ini dari beberapa media kolam dan cara budidaya  lainnya juga.

Selain itu kita akan bahas juga mengenai proses dan aneka macam jenis budidaya lele.

 

Media Budidaya Ikan Lele

kolam budidaya ikan lele rapi

Pertama akan kita mulai pembahasan isi artikel ini mulai dari media yang biasa dipergunakan untuk budidaya ikan berkumis ini.

Kami akan coba jabarkan media atau wahana yang umum digunakan di Indonesia,

Berikut ini beberapa media yang biasa digunakan untuk budidaya ikan lele :

  1. Kolam Tanah

budidaya ikan lele kolam tanah
budidaya lele kolam tanah

Media tanah yang digunakan untuk beternak lele ini akan kami jelaskan lebih lanjut pada artikel ini dibagian persiapan lahan.

Namun pada intinya untuk media kolam tanah ini dibuat dengan cara penggalian tanah.

Jadi ikan akan hidup dalam kolam yang berada didalam tanah atau berada dibawah permukaan tanah.

Kelebihannya adalah akan banyak mikroorganisme dan biota air alami dari tanah yang membuat lingkungan lebih sehat.

Sehingga ikan berkumis ini bisa hidup lebih baik dengan tambahan nutrisi alami yang tersedia.

Kekurangannya adalah, apabila kita ingin berhenti berbudidaya lele dan mulai menggunakan lahan untuk pekarangan.

Maka kita harus menutup galian tanah tersebut, atau istilah bahasa jawanya nguruk lemah.

Hal ini dilakukan agar tanah kembali rata seperti lingkungan sekitarnya dan bisa digunakan untuk hal lainnya.

  1. Kolam Terpal

proses pembuatan kolam terpal untuk budidaya ikan lele
proses pembuatan kolam terpal

Kolam Terpal adalah media budidaya lele paling banyak digunakan di Indonesia.

Hal ini karena kolam terpal bisa lebih mudah dipindahkan dan dibuat kembali.

Cara pembuatannya yang cukup mudah, yaitu hanya dengan membuat rangka dipermukaan tanah ,

lalu kemudian memberikan terpal pada rangka tersebut.

Untuk biaya pembuatannya juga relatif terjangkau dengan hanya membeli bahan rangka dan terpalnya saja.

Rangka kolam bisa menggunakan bambu maupun kayu yang dibentuk persegi panjang.

Kelebihan lainnya dari kolam ini adalah bisa ditempatkan dipekarangan rumah atau lahan lahan kosong disekitar rumah.

Kekurangannya adalah biasanya akan menimbulkan bau tak sedap karena sirkulasi air yang kurang baik.

Namun jika sirkulasi air diperhatikan maka bau tak sedap yang tercium juga dapat berkurang.

  1. Kolam Beton

kolam semen ikan lele
kolam semen ikan lele

Nama lain kolam beton adalah kolam semen dan kolam tembok.

Kolam ini dibuat dipermukaan tanah seperti akan membangun rumah.

Namun hanya bertinggi 1-1,5m saja keatas permukaan tanah, dan tanpa diberi atap.

Kolam ini banyak digunakan para pembudidaya ikan air tawar di Indonesia tak terkecuali pelaku budidaya lele.

Untuk pembuatan kolam ini cukup menguras modal karena harus membeli material bahannya.

Bahan materialnya seperti bangunan rumah biasa, diantaranya : pasir, batu bata, dan semen.

Keunggulan dari kolam ini adalah lebih awet dan sirkulasi air mudah dikondisikan

serta perawatan kebersihan kolam bisa dilakukan dengan lebih mudah dibanding dengan kolam tanah.

  1. Kolam Bioflok

dua buah kolam bioflok siap huni untuk pembesaran lele
dua buah kolam bioflok siap huni untuk pembesaran lele

Kolam bioflok mulai muncul dan dikenal pada tahun 2014 lalu sempat booming pada tahun 2015.

Budidaya dalam kolam bioflok ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas air sebagai media hidup ikan berkumis ini.

Cara kerja kolam bioflok adalah merubah limbah kolam menjadi flok.

Prosesnya adalah merubah amoniak yang bersifat racun menjadi flok yang tidak beracun.

Proses ini berlangsung dengan bantuan mikroorganisme.

Ketika racun berkurang dan senyawa bermanfaat yang muncul

Maka media hidup lele juga akan menjadi lebih baik, sehingga lele bisa berkembang lebih baik.

  1. Media Ember

budikdamber
budikdamber

Sebagaimana prolog diawal, media budidaya yang paling booming saat ini adalah penggunaan ember untuk beternak lele.

Penggunaan ember sebagai media beternak lele ini sering disebut dengan istilah budikdamber.

Budikdamber menjadi idaman semua orang karena beberapa hal diantaranya sebagai berikut :

  • Bisa dilakukan semua orang
  • Bisa dilakukan dipekarangan rumah
  • Tidak membutuhkan tempat yang luas
  • Perawatan yang mudah
  • Hasil ikan dan kangkung yang bisa digunakan untuk bahan masakan didapur.

Itulah beberapa keunggulan budikdamber yang sedang digemari masyarakat saat ini.

  1. Tong atau Drum

budidaya lele dalam drum
budidaya lele dalam drum sumber youtube.com

Pembahasan media hidup lele yan keenam adalah menggunakan tong atau drum.

Penggunaan tong atau drum ini lebih mudah karena kita tidak perlu membuat kerangka lagi seperti kolam terpal maupun bioflok.

Selain itu kita juga tidak perlu melubangi tanah untuk pembuatannya.

Pembelian bahan media ini biasanya ke pedangang rongsok atau barang bekas.

Hal ini karena harga tong atau drum baru yang relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan yang bekas.

  1. Kolam Plastik

kolam plastik untuk lele
kolam plastik untuk lele sumber youtube.com

Salah satu media budidaya lele adalah penggunaan kolam plastik.

Cara pembuatan kolam plastik ini dimulai dengan penggalian tanah.

Ukuran galian tanah untuk setiap 100 ekor lele pxlxt adalah 2x1x0,6m.

Kemudian setelah penggalian tanah selesai dilakukan, selanjutnya adalah pemasangan plastik.

Atau bisa juga dengan membuat rangka kolam terlebih dahulu menggunakan bambu atau kayu.

Kemudian rangka kolam itu baru diberi plastik.

Cara Penggalian tanah ini bertujuan agar plastik bisa lebih awet penggunaanya.

Itulah beberapa media yang biasa digunakan untuk beternak ikan air tawar berkumis ini.

Selanjutnya silakan anda tentukan sendiri media mana yang paling cocok untuk anda gunakan.

 

Tahapan Budidaya Ikan Lele

Bagi para praktisi berpengalaman pasti tahapan tahapan  ini sudah ada diluar kepala mereka.

Namun bagi pemula atau peternak yang baru terjun dalam usaha budidaya lele ini, sangatlah perlu untuk mengetahui tahapan ini.

Tujuannya adalah agar dapat melewati proses berbudidaya yang baik sehingga nanti hasilnya juga diharapkan bisa lebih maksimal.

Baik langsung kita mulai isi dari topik pembahasan kita kali ini.

Inilah tahapan-tahapan dalam budi daya lele :

  1. Persiapan Lahan

persiapan pembuatan kolam tanah
persiapan pembuatan kolam tanah sumber : zonaikan.com

Dalam memulai berbudidaya ikan air tawar berkumis ini, kita harus menyiapkan lahan atau media tempat hidup bagi ikan terlebih dahulu.

Seperti kita jelaskan sebelumnya, banyak media yang dapat dijadikan tempat berkembangnya ikan ikan kita.

Dan kesemuanya hampir memiliki kesamaan inti yaitu, sebelum meletakkan ikan dikolam tersebut.

Maka sebaiknya kita menyiapkan air yang baik dan cocok dengan kebutuhan hidup ikan.

Ahlikan.com pada kesempatan ini akan mencontohkan proses persiapan pada kolam tanah.

Berikut persiapan yang harus dilakukan dalam pembuatan kolam tanah :

  • Menggali Tanah

Penggalian tanah dilakukan agar kolam terbentuk didalam tanah, jadi nanti ikan akan hidup didalam kolam tanah tersebut.

mencangkul tanah untuk kolam ikan
mencangkul tanah untuk kolam ikan sumber : erakini.com

Oleh karenanya penggalian tanah diperlukan agar ikan bisa memiliki ruang yang cukup untuk berenang secara aktif.

Penggalian bisa dilakukan dengan cara mencangkul tanah sedalam lebih kurang 1 m sampai 1,5 m.

Semakin dalam kolam, maka daya tampung ikan juga akan semakin banyak nantinya.

  • Proses Pengeringan Tanah

Setelah pembentukan kolam selesai selanjutnya adalah proses pengeringan, dengan cara membiarkan calon kolam kering.

Proses Pengeringan tanah
Proses Pengeringan tanah sumber : baabun.com

Pengeringan bisa berlangsung antara 3-7 hari, proses ini selesai ditandai dengan tanah yang mulai mengering.

Pengeringan dilakukan tidak sampai membuat tanah retak-retak ya,

apabila kita menapakkan kaki dan sudah ada bekas sekitar 1cm masuk kedalam tanah,

Maka proses pengeringan tanah ini bisa dihentikan.

Tujuan dari pengeringan ini agar tanah bebas dari bekas hama ataupun penyakit.

Untuk proses pengeringan pada kolam yang sudah biasa dijadikan media hidup ikan juga harus dilakukan.

Proses pengeringannya adalah setiap selesai proses panen,

sehingga pada budidaya selanjutnya terbebas dari hama penyakit yang tertinggal dalam kolam.

  • Pemberian Kapur

Pemberian kapur pada tanah ini bertujuan untuk mengatur pH yang ada pada tanah.

pemberian kapur pada tanah
pemberian kapur pada tanah sumber : youtube.com

Tanah yang akan dijadikan kolam sebaiknya memiliki pH antara 7-8.

Apabila pH tidak sesuai bisa menyebabkan pertumbuhan ikan terganggu dan kurang maksimal.

Oleh karenanya pemberian kapur pada tanah ini bisa dilakukan demi menganisipasi hal tersebut.

  • Pemupukan Tanah

Selanjutnya setelah proses pengapuran tanah selesai dilakukan, tahap berikutnya adalah pemupukan tanah.

pemupukkan tanah
pemupukkan tanah sumber : rungkunijo.com

Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik, yang mampu memancing pertumbuhan mikroorganisme.

Jika mikroorganisme muncul secara alami didalam kolam, maka kolampun akan cocok bagi tempat hidup ikan.

Hal ini dikarenakan banyak bermunculan pakan alami bagi ikan yang terdapat dalam kolam tersebut.

Sehingga bibit ikan yang ditebar harapan nantinya akan sehat dan tercukupi nutrisinya.

  • Pembuatan Saluran Air

Setelah proses pemupukan tanah selesai selanjutnya adalah persiapan pengisian kolam dengan air.

Pembuatan Saluran air untuk kolam ikan
Pembuatan Saluran air untuk kolam ikan sumber : 8villages.com

Selanjutnya kita akan mengisi kolam dengan air secara bertahap.

Tahap pertama adalah dengan menggenangi dasar kolam sekitar satu atau dua jengkal tangan orang dewasa.

Dengan genangan air seukuran ini masih memungkinkan cahaya matahari sampai ke dasar kolam.

Dengan adanya sinar matahari ini maka berbagai jenis mikroorganisme dan hewan serta tumbuhan air bisa berkembangbiak.

Kondisi ini akan kita biarkan selama beberapa hari sampai warna air berubah menjadi kehijauan.

Kondisi air menjadi hijau ini tanda adanya ganggang maupun lumut yang merupakan sumber makanan bagi biota air.

Setelah air menghijau ini, kolam bisa digenangi sampai  60cm – 100cm sesuai dengan dalamnya galian kolam.

Dan kembali diamkan beberapa hari sebelum memasukkan bibit ikan ke dalam kolam tanah.

Apabila dirasa sudah terdapat tanda-tanda kehidupan mikroorganisme dan biota air maka ikan siap dilepaskan.

Itulah tahapan pada proses persiapan lahan dengan contoh media kolam tanah.

Berikutnya kita akan bahas mengenai tahapan persiapan bibit.

  1. Persiapan Bibit

Tahap ini sangatlah krusial dan penting. Hal ini karena bibit merupakan faktor pokok utama dalam proses budidaya.

Apabila salah memilih bibit akan ada kemungkinan budidaya yang dilakukan gagal dan mengakibatkan kerugian.

Begitupula sebaliknya apabila dalam proses pemilihan bibit lele sudah bagus, besar kemungkinan hasil panen akan memuaskan.

Pada tahap ini, akan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyiapkan bibit lele yang nantinya akan kita budidayakan.

Berikut beberapa cara dalam persiapan bibit yang bisa dilakukan :

  • Pemijahan Sendiri

4 ekor indukan lele dalam satu ember menunggu dipindah ke kolam pemijahan
4 ekor indukan lele dalam satu ember menunggu dipindah ke kolam pemijahan

Jika anda memijahkan tersendiri, maka biasanya anda akan menekuni budidaya lele jenis pembibitan.

Anda akan menyediakan bibit lele untuk kemudian dibesarkan oleh pihak lainnya.

Jika anda melakukan pemijahan sendiri maka yang perlu diperhatikan adalah kualitas dari lele indukannya.

Semakin bagus kualitas indukan, maka anakan lelenya juga akan berkualitas bagus.

Sehingga harga jualnya pun akan lebih tinggi dibanding anakan lele yang berkualitas kurang baik.

  • Membeli bibit

bibit lele dalam kolam jernih

Apabila anda memulai proses budidaya dengan membeli bibit, maka biasanya anda sedang melakukan proses budidaya pembesaran lele.

Kegiatan membeli bibit ini bisa beragam juga tergantung dengan masa budidaya yang diinginkan.

Misalnya saja jika ingin memanen ikan lebih cepat maka bisa memilih bibit yang sudah berukuran 9-12 sampai remaja.

Kemudian apabila ingin lebih hemat dalam pembelian bibit bisa membeli bibit yang berukuran kecil seperti ukuran 2 3, 3 4, 5 7 dan sebagainya.

Pembahasan mengenai ukuran ini akan dijelaskan pada topik berikutnya.

Lalu dalam proses pembelian bibit haruslah memperhatikan kualitasnya.

Karena apabila baik bibitnya maka hasil panennya juga berpotensi baik.

Dan sebaliknya, apabila bibitnya berkualitas jelek, hasil panen juga bisa jelek.

Demikianlah itu pembahasan mengenai tahapan persiapan bibit, semoga bisa menjadi wawasan tambahan baru.

  1. Pembesaran

Tahapan berikutnya tak kalah vital dari tahap persiapan bibit, yaitu proses pembesaran lele sampai nanti siap untuk dipanen.

Apabila tahapan ini tidak diberi perhatian khusus, maka bukan tidak mungkin, hasil panen ikan yang kita harapkan akan tidak terwujud.

Kita bisa mengalami gagal panen dan bahkan kerugian, baik rugi dari segi materi maupun waktu yang telah kita habiskan.

Oleh karenanya alangkah baiknya kita memberi porsi khusus untuk memaksimalkan tahap pembesaran ini.

Ahlikan.com membuat beberapa poin penting dalam tahap pembesaran ikan lele ini, hal ini bertujuan mempermudah pembaca dalam mempelajarinya.

Lalu, apa saja poin dalam tahap pembesaran ikan lele ini, berikut penjelasannya :

  • Pemberian Pakan

karung berisi pelet untuk pakan lele

Asupan nutrisi merupakan hal yang mendasar bagi semua makhluk hidup di dunia ini, tak terkecuali pada lele.

Oleh karenanya apabila ingin lele bertumbuh juga wajib disediakan pakan yang cukup.

Catatannya adalah pemberian pakan harus sesuai dengan ukurannya baik dari segi porsi maupun bentuk pakannya.

Ikan lele yang kecil dianjurkan untuk diberi pakan dengan tekstur yang lembut dan ukuran yang kecil.

Sebaliknya bagi ikan lele yang cukup besar bisa menggunakan pakan yang berukuran lebih besar juga.

Kemudian untuk jumlah atau porsi pakan wajib diperhatikan. Tidak boleh berlebih maupun kekurangan.

Apabila berlebih bisa mengakibatkan lele mengalami perut kembung lalu mati.

Apabila kekurangan lele juga bisa memakan sesamanya sehingga jumlah lele akan terus berkurang juga.

Pemberian Pakan adalah hal penting yang harus dilakukan sesuai dengan porsinya

  • Penyortiran

proses penyortiran ikan lele agar ukurannya seragam
proses penyortiran ikan lele agar ukurannya seragam

Pertumbuhan badan ikan berkumis ini seringnya tidak seragam.

Ada ikan yang kuat makan, ada pula ikan yang kalah ketika berebut pakan, sehingga tidak kebagian pakan.

Hal inilah yang menjadi salah satu sebab besarnya ikan tidak seragam.

Ketika ada yang mendominasi dari segi ukuran dan kekuatan, ini bisa menyebabkan bahaya besar.

proses sortir ukuran ikan lele
proses sortir ukuran ikan lele

Bahaya tersebut dipengaruhi karakteristik lele yang merupakan jenis ikan kanibal.

Yaitu ikan yang bisa memangsa sesama jenisnya, sehingga lele besar akan memangsa lele yang lebih kecil.

Hal ini bisa mengakibatkan jumlah ikan berkurang hari demi hari tanpa pembudidaya sadari.

Sehingga pada akhirnya, ketika panen hasilnya bisa kurang maksimal.

Dari penjelasan diatas inilah kita ketahui bersama pentingnya melakukan proses penyortiran.

Oleh karenanya apabila pembudidaya ingin hasil maksimal, maka wajib melakukan proses yang satu ini.

  • Menjaga Kualitas Air

Air merupakan media hidup ikan air tawar ini, sehingga menjaga kualitas air tetap baik adalah suatu kewajiban.

Apabila air tercemar atau bahkan tidak terawat akan banyak kemungkinan munculnya bibit bibit penyakit.

perawatan kolam lele agar air tetap jernih

Bibit penyakit inilah yang bisa membuat lele sakit dan bahkan mati.

Oleh karenanya kualitas air yang bersih, sehat dan sesuai bagi ikan berkumis ini menjadi hal yang harus disediakan para pembudidaya.

  • Pencegahan dari penyakit

Sebelum terjangkit penyakit, hendaknya para pembudidaya segera melakukan tindakan pencegahan.

Tindakan itu bisa berupa pemberian vitamin, antibiotik maupun pemberian nutrisi tambahan agar ikan semakin sehat.

Acriflavine antiseptik lele
sumber : tokopedia.com

Sebagaimana peribahasa :

Mencegah Lebih baik daripada Mengobati.

  • Pengobatan Lele Sakit

penyakit ikan lele sirip merah
penyakit ikan lele sirip merah

Apabila ikan terlanjur sakit seperti perut kembung, terkena penyakit kulit, kumis keriting dan sebagainya.

Maka sebagai pembudidaya harus segera melakukan tindakan pengobatan.

Hal ini untuk mengatasi penyakit penyakit tersebut agar tidak menyebar atau semakin parah.

Karena jika sampai terkenal penyakit masal bisa mengakibatkan kematian masal sehingga kerugian tak dapat dihindarkan.

Itulah proses yang harus dilakukan selama proses pembesaran lele, selanjutnya akan kita bahas mengenai proses panen.

 

  1. Panen

tahap panen ikan lele yang sudah berukuran 678 sekilo

Tahap inilah yang paling membahagiakan para peternak ikan lele.

Karena pada saat inilah jerih payah selama berbulan bulan yang telah dilakukan saatnya terbayarkan.

Pada tahap ini biasanya mulai bisa dilakukan minimal sekitar 2 bulan proses pembesaran.

Namun dalam praktek pada umunya panen dilakukan setelah proses berjalan kurang lebih 3-6 bulan.

Berikut beberapa target hasil panen budidaya ikan lele yang diukur dari besarnya ikan :

  • Bibit Ikan

panen bibit lele
panen bibit lele

Bibit ikan ini, biasanya menjadi target panen para pelaku budidaya ikan lele yang melakukan pemijahan sendiri.

Dalam menjual benih atau bibit ikan ini juga ada beberapa ukurannya, dan pasarpun memiliki keinginan yang berbeda beda.

Namun ada kategori ukuran bibit lele yang sering diperjual belikan yang sudah umum ada di kalangan pembudi daya.

Berikut beberapa ukuran bibit lele yang diperjual belikan :

Panjang 2 3

kumpulan anakan lele dalam kolam pembesaran

Pada ukuran ini benih ikan berkumis ini berumur lebih kurang 22 hari dengan panjang tubuh sekitar 3cm.

Pakan untuk benih ini masih bisa cacing sutra ataupun Pelet Tepung atau pelet serbuk D-0

Panjang 3 4

bibit lele ukuran 3 4

Umurnya lebih kurang 30 hari, panjangnya sekitar 4 cm dan pakannya bisa mulai pelet butiran kecil jenis F – 999 atau PF – 1000

Panjang 3 5

benih lele ukuran 3 4 5 6

Usia bibit ini lebih kurang 35 hari dengan ukuran tubuh mencapai  5 cm dan pakannya sama seperti poin b.

Panjang 4 6

benih lele dalam harfa hijau

Ketika panjang badan lele kecil ini sudah mencapai lebih kurang 6 cm, biasanya sudah berumur sekitar 50 harian.

Kemudian pakan bibit ukuran inipun masih sama sebagaimana pakan yang diberikan pada  poin b.

Panjang 5 7
bibit lele ukuran 5 7 banyak sekali dalam tangan
bibit lele ukuran 5 7 banyak sekali dalam tangan

Ketika orang mengatakan ingin beli atau jual bibit lele 5 7, ini artinya bibit tersebut berukuran kurang lebihnya adalah 7cm.

Kemudian bibit jenis ini usianya berkisar antara 60 harian atau 2 bulan. Pakan bibit lele ini masih sama dengan poin b.

Panjang 7 9

anak lele bermain bersama sehat dan aktif

Ukuran panjang badannya sudah sekitar 9cm dan usianya antara 75 harian. Untuk pakan masih bisa menggunakan pakan pada poin b.

Panjang 9 12

lele remaja dan konsumsi

Panjang tubuh lelenya sekitar 12cm, usianya antara 90 harian atau 3 bulan dan pakannya juga masih bisa memakai pelet pada poin b.

Itulah tadi beberapa kategori ukuran panjang benih lele yang sering diperjual belikan.

  • Ikan Konsumsi

ikan lele sehat ukuran konsumsi siap didistribusikan

Mayoritas pembesaran ikan lele akan dipanen saat lele siap untuk dijual ke pasaran.

Permintaan pasar biasanya adalah lele yang akan digunakan untuk dikonsumsi.

Baik oleh masyarakat secara langsung maupun oleh pedagang olahan lele, seperti penjual pecel lele, mangut lele, dsb.

Untuk ukuran lele konsumsi sendiri ada beberapa macam, bergantung pada proses olahan selanjutnya.

Berikut klasifikasi ukuran lele konsumsi berdasarkan tujuan pengolahannya :

Ukuran 1 kg berisi 6-8 ekor

lele dalam keranjang orange siap jual

Ukuran inilah yang paling diminati pasar, dan permintaan pasar banyak menginginkan ukuran 6-8 ini.

Untuk lele konsumsi berukuran 6-8 ini, biasa diolah menjadi lele goreng, mangut dan sebagainya.

Pangsa pasar dari ukuran ini adalah ibu rumah tangga dan pecel lele.

Biasanya akan diolah menjadi ikan lele goreng ataupun lele bakar.

Ukuran 1 kg berisi 9-11 ekor

ikan lele ukuran remaja

Untuk jenis ukuran 9-11 ini biasanya akan menjadi incaran para pedagang warung, misalnya saja warteg.

Lele ukuran 9 11 ini biasanya akan diolah menjadi ikan lele asap, mangut, atau juga masakan lainnya.

Ukuran 1 kg berisi 3-5 ekor

lele konsumsi dalam terpal biru siap untuk dipanen

Ketika 1 kg berisi 3 sampai 5 ekor, tentu ukurannya juga sudah cukup besar sehingga para pedagang jarang yang membelinya.

Biasanya pembeli ukuran ini adalah ibu rumah tangga ataupun pengolah lele lebih lanjut.

Pengolahan lele lanjutan tersebut contohnya adalah : abon lele, cendol lele, tepung, dan lain sebagainya.

 

  • Ikan Pancingan

Selain dimanfaatkan langsung untuk dikonsumsi dan dijual dipasaran, lele juga biasanya dijual ke pemilik pemancingan.

lele panenan ukuran pancing

Pemilik Kolam Pemancingan akan membeli lele ukuran pancing untuk dimasukkan ke kolam pancingannya.

Kemudian lele ini diperuntukkan bagi para pemancing yang datang ke kolamnya untuk dijadikan ikan target.

Ukuran lele yang cocok untuk dijadikan ikan pancingan berkisar antara 500gr sampai 1000gr.

Atau dalam istilah jual beli lele biasanya sering disebut ukuran 1kg isi 1 atau 2.

  • Indukan

Untuk panen lele indukan ini dubutuhkan waktu paling lama jika dibandingkan memanen ikan ukuran konsumsi dan pancingan.

indukan ikan lele dalam kolam khusus

Lele bisa mulai dijadikan indukan jika berumur paling tidak satu tahun untuk lele jantan dan satu setengah tahun untuk lele betina.

Biasanya pembudidaya tidak secara langsung menargetkan dari awal untuk menjadikan lele indukan sebagai target ukuran panennya.

Pada praktek budidaya ikan lele, indukan merupakan hasil dari penyortiran lele pancingan yang berukuran lebih besar dan lebih sehat.

Kemudian lele tersebut dipelihara lebih lanjut dalam kolam khusus agar ukurannya makin besar serta makin matang.

Sehingga setelah lele benar benar siap dijadikan indukan maka sangat cocok untuk dijadikan indukan bibit lele unggulan.


Itulah pembahasan artikel kali ini mengenai Budidaya ikan lele oleh Ahli Ikan, ahlikan.com.

Akhir kata semoga bermanfaat dan bisa jadi tambahan pengetahuan dalam berbudidaya ikan lele. Sampai jumpa pada artikel kami berikutnya.

 

 

Leave a Comment