Pada kesempatan kali ini, Ahlikan.com akan membahas mengenai Kulit Mengelupas yang merupakan salah satu penyakit lele yang sering menghantui para pembudidaya ikan ini.
Ikan yang terserang kondisi ini mudah dikenali karena ciri penyakitnya bisa dengan mudah dilihat secara kasat mata, yaitu kulit ikan terkelupas.
Serangan sakit ini bisa menyebabkan kerugian bagi para pembudidaya karena penyakit ini termasuk jenis penyakit yang menular.
Sehingga bisa menyebabkan kematian pada seluruh ikan yang ada di dalam satu kolam yang sama, atau istilahnya Kematian Massal lele.
Penyebab Penyakit Ikan Lele Kulit Mengelupas
Kita akan awali artikel kali ini dengan pembahasan mengenai sebab-sebab ikan lele terkena penyakit kulit ini.
Pembahasan awal ini bertujuan kita bisa mengenali tindakan ataupun kejadian yang bisa berdampak buruk bagi ikan.
Selain itu kita juga akan pelajari faktor-faktor luar yang menyebabkan ikan sakit, seperti terserang infeksi bakteri dan sebagainya.
Berikut 7 penyebab lele terkena penyakit kulit mengelupas, diantaranya :
Bakteri Aeromonas Hydrophila
Penyebab utama dari mengelupasnya kulit ikan lele adalah terjangkit bakteri aeromonas hydrophila.
Mikroorganisme tersebut tersebar luas di perairan dan berpotensi menurunkan sistem imun hewan air lainnya.
Akibatnya terjadi penurunan nafsu makan yang tidak lahap seperti biasanya.
Itulah sebabnya perlu dilakukan penanganan lebih lanjut agar kondisinya tidak semakin parah.
Sebab apabila jenis bakteri ini masih berada di kolam, terdapat kemungkinan menginfeksi keseluruhan ikan lele di dalamnya.
Dalam suatu kasus ditemukan bahwa banyak peternak mengalami kerugian akibat hal ini.
Rendahnya Kualitas Air Kolam
Budidaya ikan air tawar tidak selalu berjalan sesuai harapan, terkadang ditemui kendala yang tidak diinginkan, seperti Aeromonas hydropila umumnya lebih banyak hinggap di air tawar.
Apalagi dengan kualitas air kolam yang kurang baik bagi habitat ikan lele.
Penumpukan sisa pakan di dasar kolam dapat mempengaruhinya.
Kotoran Senyawa nitrit membuat perkembangan mikroorganisme semakin pesat.
Hal ini akan berakibat fatal karena sumber penyakit bisa tumbuh pesat pada kondisi air kolam yang buruk ini.
Penularan Ikan dalam Satu Kolam
Setelah ada satu ikan yang terjangkit penyakit kulit ini akan menyebabkan masalah lebih fatal, karena mampu menular pada ikan lele lainnya yang masih dalam satu kolam.
Setelah ikan-ikan dikolam yang sama mengalami serangan penyakit ini maka resiko kematian dalam jumlah besar berpotensi terjadi terus menerus.
Tentunya hal ini akan sangat merugikan para pembudidaya ikan lele karena hasil panen tidak sesuai harapan, bahkan bisa sampai tombok.
Pembudidaya bisa tombok karena sudah mengeluarkan biaya untuk perawatan kolam maupun pembelian pakan, namun tidak berhasil panen karena ikan mati massal.
Ikan Lele Mengalami Stres
Penyakit ikan lele kulit mengelupas juga dapat diakibatkan oleh stres akibat perjalanan dengan alat transportasi, pindah kolam, perubahan suhu air dan cuaca.
Sehingga faktor perjalanan ini haruslah menjadi pertimbangan kusus agar resiko ikan stress bisa diminimalisirkan.
Ketika air tawar tersebut mengalami keadaan seperti ini, daya tahan ikan akan semakin menurun sehingga rentan untuk terkena bakteri penyebab penyakit.
Sistem Imun Lemah
Ketika sistem imun lemah, bakteri aeromonas hydropila membuat nafsu makan ikan lele juga ikut menurun.
Tidak hanya membuat kulitnya mengelupas, ada jenis masalah lain seperti timbulnya jamur putih dan bintik-bintik marah pada permukaan kulit hewan budidaya tersebut.
Jadi sistem imun merupakan salah satu faktor penting ain yang juga harus menjadi perhatian para pembudidaya ikan air tawar ini.
Kepadatan Isi Kolam yang Berlebihan
Kolam memang dijadikan tempat untuk menampung banyak ikan lele.
Tapi hal ini perlu dipertimbangkan bahwa ada intensitas tertentu agar tidak terlalu padat.
Semakin melebihi kapasitas jumlahnya maka air kolam mudah sekali tercemar oleh sisa pakan maupun kotoran hewan air tawar tersebut.
Sehingga setiap pembudidaya haruslah mempertimbangkan ukuran ideal daya tambung untuk penebaran ikan di kolamnya.
Kandungan Oksigen Berkurang
Terlalu padatnya isi kolam juga dapat membuat kandungan oksigen di dalam air kolam menjadi lebih cepat berkurang.
Hal ini pada akhirnya membuat kualitas air menjadi tempat yang rentan dihinggapi oleh bakteri aeromonas hydrophila.
Mikroorganisme inilah penyebab utama mengelupasnya kulit ikan lele. Sehingga lele mudah sakit dan bahkan mati.
Beberapa Cara Mengobati Penyakit Ikan Lele Kulit Mengelupas
Pada tahap ini, kita akan bahas kelanjutan dari pembahasan mengenai penyebab kulit lele mengelupas.
Pembahasannya adalah mengenai cara penanganan, pencegahan maupun pengobatan pada lele yang sudah terlanjur terkena penyakit ini.
Berikut ini cara cara untuk mengatasi lele yang mengalami sakit kulit mengelupas :
Perendaman dengan Zat Kimia
Jika ikan lele sudah lebih dahaulu terinfeksi bakteri aeromonas hydropila, salah satu cara adalah dengan merendamnya di dalam larutan Kalium Permanganat.
Dosisnya mulai dari 10 sampai 20 ppm selama minimal 30 menit dan maksimal 60 menit. Cara ini pernah diterapkan pada budidaya lele dumbo.
Selain Kalium Permanganat, peternak dapat menggunakan cairan kimia lainnya seperti Oxytetracycline.
Dosis pemakaiannya mulai dari 5 ppm dalam waktu kurang lebih 24 jam kemudian dilanjutkan dengan perendaman ikan air tawar tersebut pada larutan emequil dengan dosis yang sama selama 60 menit.
Penggunaan Bahan Herbal
Cara pengobatan seperti ini bersumber dari penelitian dari dosen Fakultas Perikanan di salah satu Institut di Kota Bogor.
Dalam prakteknya menggunakan bawang putih dan daun meniran untuk mengatasi kulit mengelupas dari jenis ikan air tawar yang terinfeksi bakteri aeromonas hydrophila.
Cara ini dapat ditiru oleh peternak lele dalam mengatasi penyakit kulit hewan budidayanya.
Hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah bawang putih dan daun meniran.
Setelah dapat dilanjutkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Bersihkan daun meniran kemudian dikeringkan tanpa paparan sinar matahari selama 3-4 hari.
- Bawang putih juga diiris tipis lalu dikeringkan tanpa bantuan sinar matahari selama 3-4 hari.
- Setelah keadaan daun meniran dan bawang putih kering, dilanjutkan menghaluskannya dengan blender secara terpisah.
- Masukkan masing-masing bahan tadi dalam oven bersuhu 60°C selama 1 jam.
- Keringkan kedua bahan tersebut menggunakan blender. Lakukan secara terpisah.
- Campur kedua bahan tersebut disertai dengan pakan ikan lele.
- Perbandingan campuran bahan tersebut ada 2:1 dengan volume daun meniran lebih banyak dari bawang putih. Berikan olahan tadi sebagai pelet ikan lele agar dikonsumsinya.
Gunakan Obat Anti Bakteri
Dengan menggunakan obat, Beberapa bakteri seperti Aeromonas Hydrophila akan mati.
Dengan berkurangnya bakteri tersebut maka kulit lele yang mengelupas akan berangsur membaik. Namun pastikan sesuai dengan takaran atau dosis yang tepat.
Untuk mendapatkannya tidaklah sulit, Anda bisa membelinya di toko hewan terkedekat ataupun dalam marketplace kesayangan.
Namun pastikan membeli barang yang ori, jika tidak permasalahan tersebut tidak akan selesai.
Demikianlah pembahasan terkait dengan penyebab dan penanganan penyakit ikan lele kulit mengelupas yang perlu diperhatikan.
Berikutnya setelah membaca artikel ini, silahkan praktekkan cara untuk mengobati penyakit kulit pada kan lele ini. Semoga bisa meminimalisirkan resiko kematian ikan.
Lebih baik jika pembudidaya bisa mencegah agar ikan tidak terserang penyakit dengan cara menghindari faktor penyebab terjadinya penyakit ini.
Akhirnya, Semoga artikel mengenai penyebab dan cara mengobati penyakit ikan lele kulit mengelupas ini bermanfaat.