Banyak sekali pengalaman pahit berupa penyakit yang menyerang ikan lele dialami oleh para pembudidaya. Hal ini tentu sangat tidak menyenangkan dan bahkan menyebabkan kerugian bagi para peternak lele.
Hal ini hampir terjadi disemua media hidup lele baik itu di kolam tanah, kolam terpal maupun di media lainnya.
Pada kesempatan kali ini, kami akan coba membahas mengenai penyakit ikan lele dan obatnya.
Harapannya setelah membaca artikel ini dapat meminimalisirkan resiko kerugian yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut, karena telah memahami cara mengatasinya.
Penyakit Ikan Lele dan Cara Mengatasinya
Ikan Lele Perut Kembung
Karakteristik ikan lele salah satunya ada pada bagian kulitnya yang tidak memiliki sisik, dan untuk melindungi kulitnya tersebut ikan lele tersebut menghasilkan lendir licin sebagai ganti dari perlindungan sisik pada ikan-ikan lain.
Penyebab utama perut lele menjadi kembung adalah air kolam yang sudah terlalu kotor. Yang biasanya ditandai dengan bau air kolam yang sudah sangat menyengat.
Solusi dari hal ini cukup mudah yaitu ketika air sudah terdeteksi berbau maka segera lakukan pergantian air, sehingga amoniak yang tergandung didalam kolam bisa berkurang dan air bisa kembali stabil.
Pelajari Lebih Lanjut mengenai : Penyakit Ikan Lele Perut Kembung
Ikan lele Menggantung
Kasus lele menggantung ini banyak terjadi dan dialami para peternak lele. Dikalangan para peternak biasanya hal ini disebut ikan lele yang upacara.
Keadaan ini biasanya cukup merugikan para petani ikan lele, karena setelah menggantung di permukaan dan terlihat lemah biasanya ikan akan mati.
Penyebab kondisi ini diantaranya adalah : bibit atau benih yang terserang penyakit, air budidaya yang kotor dan kualitasnya buruk serta pH air kolam yang tidak sesuai.
Kemudian mengatasi penyakit lele menggantung ini bisa dengan berbagai cara, misalnya :
menaburi garam pada kolam budidaya ikan lele, memeberi bawang putih yang telah digeprek ke dalam air kolam, memisahkan lele yang sehat dan yang sakit,
membersihkan kotoran endapan yang ada pada kolam serta memberi pakan sedikit untuk untuk benih lele dan memuasakan lele remaja.
Artikel Lebih lengkap tentang bahasan ini silakan klik : Penyakit Ikan Lele Menggantung
Ikan lele berputar putar
Ketika ikan lele berputar-putar dan tampak lemah serta sering tegak keatas dipermukaan ini menjadi indikasi terjadinya serangan virus.
Virus yang menyerang termasuk golongan virus herpes yang diberi nama Channel Catfish Virus (CCV). Gejala lainnya biasanya bagian sirip dan perut mengalami pendarahan.
Penyebab kondisi ini diantaranya penebaran ikan yang melebihi kapasitas sehingga terlalu padat, perubahan suhu air yang terlalu signifikan serta jeleknya kualitas air kolam.
Solusi dari permasalahan ini adalah dengan membenahi cara beternak, seperti mempertimbangkan jumlah tebar ikan, menjaga kualitas air dan memberikan pakan yang berkualitas sesuai takaran.
Ikan lele sirip merah
Sirip lele berwarna merah atau bisa disebut terkena penyakit Aeromonas hydrophilla ini diakibatkan infeksi bakteri yang terjadi karena air kolam berkualitas buruk.
Biasanya disebabkan sisa pakan dan kotoran yang terlalu banyak sehingga senyawa nitrit memudahkan bakteri berkembang biak dengan pesat.
Selain bakteri, aermonas bisa disebabkan perubahan musim. Dan penyakit ini dapat menular antar ikan lewat media perantara air.
Cara mengatasi penyakit ini diantaranya dengan : perendaman ikan sakit dalam PK dengan dosis 15 ppm kurang lebih selama setengah jam. Menggunakan Daun Meniran dan Bawang Putih, menggunakan antibiotik atau obat anti bakteri, meningkatkan kandungan oksigen dalam air serta memisahkan ikan sakit ke wadah lain.
Baca Materi lebih Lengkap mengenai : Penyakit Ikan Lele Sirip Merah
Ikan lele kumis putih
Ciri ciri lele terkena penyakit ini ada pada bagian moncong dan kumis yang berwarna putih. Selain itu ikan menjadi lemah dan malas makan.
kondisi ini sangat mengkhawatirkan para pembudidaya karena bisa berakhir dengan kematian massal semua atau sebagian ikan lele di kolam tersebut.
Solusi penyakit ini bisa dengan menggunakan Probiotik dan menguras air kolamnya terlebih dahulu.
Dengan cara itu selang satu minggu sesuai pengalaman bisa menyelamatkan ikan-ikan yang hampir mati tadi walaupun tidak semua ikan selamat.
Ikan yang selamat kembali sehat dan lahap makan kembali.
Penyebab terkena moncong putih ini adalah perubahan pH air yang berfluktuasi diluar ambang batas toleransi ikan.
Rekomendasi pembahasan lengkap tentang : Penyakit Ikan Lele Kumis Putih
Penyakit Lele Kulit Mengelupas
Kondisi ini biasa dialami pembudidaya ikan lele baik pemula maupun yang sudah menggeluti dunia ini dalam waktu yang lama.
Walaupun sering terjadi, namun tetap menjadi momok yang mengkhawatirkan para pembudidaya, karena jika hal ini terjadi bukan tidak mungkin kematian lele akan menimbulkan kerugian.
Kulit mengelupas pada lele bisa terjadi akibat dari perubahan pH air yang terkena air hujan atau pindah kolam, pemindahan atau transportasi ikan dari satu tempat ketempat lain yang bisa membuat ikan stres.
Solusi masalah ini dengan memberikan probiotik ketika proses pemindahan ikan maupun sebelum ikan dilepas ke dalam kolam budidaya baru.
Baca Selengkapnya mengenai : Penyakit Ikan Lele Kulit Mengelupas
Penyakit Lele Saprolegniasis
Ciri penyakit ini, lele yang mengalami luka atau dalam kondisi lemah akan ditempeli ataupun ditumbuhi semacam benang halus seperti kapas.
Bagian yang terserang diantaranya daerah kepala tutup insang, sirip dan infeksi telur benih yang mengakibatkan benih telur siselaputi benang seperti kapas.
Hal itu bisa mengakibatkan kematian pada benih sebelum tumbuh menjadi lele remaja.
Jaringan tubuh lele yang sudah mati atau pada ikan yang kondisinya sudah lemah diserang Saprofit yang tumbuh dari cendawan Saprolegnia spp yang merupakan penyebab utama penyakit ini.
Cara menanggulangi penyakit ini adalah dengan merendam benih dan ikan dewasa kedalam Malachyte Green Oxalate 2,5–3 ppm selama setengah jam dan untuk telur direndam Malachyte Green Oxalate ukuranyya 0,1–0,2 ppm selama satu jam.
Penyakit lele Tuberculosis
Secara perilaku ikan menjadi sering bergerak tidak beraturan seperti miring miring dan berputer putar.
Ciri lainnya adalah adanya bintik putih siarea mulut dan sirip serta bintil-bintil pada organ dalam ikan yaitu hati, ginjal dan limpa.
Penyakit ini terjadi karena infeksi bakteri ycobacterium fortoitum yang berkembang pesat didalam air kolam yang kualitasnya buruk.
Solusi untuk masalah ini adalah dengan meningkatkan kualitas air kolam budidaya serta memberi obat Terramycin yang dicampur pakan berupa pelet sejumlah lima agram per seratus kilogram lele selama kurang lebih 10 hari.
Penyakit Lele Trichodiniasis
Ciri fisik ikan yang terkena penyakit ini adalah adanya bintik bintik putih pada kulit, insang dan sirip.
Ciri perilaku lele : sering berenang menuju dasar atau diding kolam untuk menggosok gosokkan badannya.
Lele yang terkena kondisi ini menjadi sangat lemah dan nafsu makan menurun serta sering berada dipermukaan air kolam.
Penyebabnya adalah Parasit Ichthyophthirius multifilis yang masuk kedalam golongan Caliata.
Cara mengobatinya dengan cara merendam ikan sakit ke dalam larutan campuran Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 dengan larutan Formalin 25 cc/m3 selama setengah sampai satu hari penuh.
Setelah itu ikan diberi ikan segar kualitas baik dan lakukan pengobatan ini untuk kedua kalinya setelah 3 hari.
Untuk pencegahan dari penyakit ini, hal krusial yang perlu diperhatikan adalah kualitas air kolam yang harus selelu terjaga dengan baik.
Penyakit Lele Kekurangan Darah
Hal ini dikarenakan anemia atau kekurangan darah yang disebabkan parasit yang menghisap darah lele.
Parasit tersebut berupa cacing yang warnanya merah agak kecoklatan yang masuk dalam jenis lintah Hirudinae.
Solusinya dengan memberi larutan diterex setengah ppm dsn melakukan pengawasan ketika menyortir ikan ataupun mengurangi kepadatan isi tebaran ikan.
Penyakit Insang lele Rusak akibat Cacing Trenatoda
Cirinya berupa insang lele yang rusak dan ada lukanya yang menimbulkan pendarahan karena pernafasan ikan mengalami gangguan.
Penyebab kondisi ini adalah dua cacing kecil yang merupakan hama lele yaitu cacing Gyrodactylus menyerang sirip dan kulit dan Cacing Dactylogyrusmenyerang menyerang insang lele.
Solusi masalah ini adalah dengan merendam dengan memberikan Methyline Blue tiga ppm selama satu hari, mencelupkan lele ke larutan Kalium Permanganat 0,01% kurang lebih setengah jam, menggunakan larutan Natrium Clorida 2% kurang lebih setengah jam dan dapat juga memakai larutan NH4OH 0,5% selama kurang lebih 10 menit.
Jenis Lele yang lebih tahan penyakit
Ikan lele mutiara adalah jenis yang paling mudah untuk di budidayakan. Karena ikan jenis ini mampu beradaptasi cepat dengan lingkungan air dimanapun.
Lele mutiara juga tahan terhadap penyakit dan pertumbuhannya yang tergolong cepat menjadikan ikan jenis ini dipilih oleh sebagian peternak. sumber : wikipedia
Itulah pembahasan ringkas mengenai macam-macam penyakit lele dan cara mengobatinya. Semoga setelah membaca ini bisa mengurangi kerugian yang diakibatkan kondisi ikan yang tidak kita inginkan ya.